Rumusanmasalah adalah pertanyaan-pertanyaan mengenai masalah sebuah hal atau kejadian yang berbentuk kalimat tanya yang sederhana, singkat, padat, dan jelas. Rumusan masalah mempertanyakan beberapa hal yang berkaitan dengan suatu penelitian, dimana nantinya jawaban dari pertanyaan ini lah yang akan menjadi hasil penelitian itu. Fungsibatasan masalah dalam sebuah penelitian memudahkan peneliti untuk membatasi ruang lingkup masalah atau objek yang akan dilakukan penelitian. Batasan masalah hadir untuk mengarahkan penulis agar tetap pada koridor atau pada fokus penelitian. Sebelum masuk pada contoh batasan masalah, ada hal penting lain yang wajib kamu ketahui nih. Contoh Tesis Identifikasi Masalah, Batasan dan Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Keaslian Penelitian Pada Analisis Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Biaya Modal Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015). 1. Berdasarkanbatasan masalah di atas , maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Seberapa besar motivasi belajar peserta pelatihan komputer di Gemilang Education c. Sebagai bahan informasi dan perbandingan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian, khususnya pihak yang terkait dengan pelatihan komputer. Rumusanmasalah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang memuat minimal tiga unsur, yakni apa, bagaimana, dan mengapa. Pertanyaan tersebut harus berlandaskan pada teori dan konsep. Rumusan masalah akan menentukan arah pelaksanaan penelitian, instrumen yang digunakan, fokus pembahasan dan kesimpulannya. Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. A. IDENTIFIKASI MASALAH Identifikasi masalah adalah pengenalan masalah atau inventarisir masalah. Identifikasi masalah adalah salah satu proses penelitan yang boleh dikatakan paling penting diantara proses lain. Masalah penelitian akan menentukan kualitas dari penelitian, bahkan juga menentukan apakah sebuah kegiatan bisa disebut penelitian atau tidak. Masalah penelitian secara umum bisa kita temukan lewat studi literatur atau lewat pengamatan lapangan observasi, survey, dsb. Masalah penelitian bisa didefinisikan sebagai pernyataan yang mempermasalahkan suatu variabel atau hubungan antara variabel pada suatu fenomena. Sedangkan variabel itu sendiri dapat didefinisikan sebagai pembeda antara sesuatu dengan yang lain. Beberapa hal yang dijadikan sebagai sumber masalah adalah 1. Bacaan Bacaan yang berasal dari jurnal-jurnal penelitian yang berasal dari laporan hasil-hasil penelitian yang dapat dijadikan sumber masalah, karena laporan penelitian yang baik tentunya mencantumkan rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut, yang berkaitan dengan penelitian tersebut. Suatu penelitian sering tidak mampu memecahkan semua masalah yang ada, karena keterbatasan penelitian. Hal ini menuntut adanya penelitian lebih lanjut dengan mengangkat masalah-masalah yang belum terjawab. Selain jurnal penelitian, bacaan lain yang bersifat umum juga dapat dijadikan sumber masalah misalnya buku-buku bacaan terutama buku bacaan yang mendeskripsikan gejala-gejala dalam suatu kehidupan yang menyangkut dimensi sains dan teknologi atau bacaan yang berupa tulisan yang dimuat dimedia cetak. 2. Pertemuan Ilmiah Masalah dapat diperoleh melalui pertemuan-pertemuan ilmiah, seperti seminar, diskusi. Lokakarya, konfrensi dan sebagainya. Dengan pertemuan ilmiah dapat muncul berbagai permasalahan yang memerlukan jawaban melalui penelitian. 3. Pernyataan Pemegang Kekuasaan Otoritas Orang yang mempunyai kekuasaan atau otoritas cenderung menjadi figure yang dianut oleh orang-orang yang ada dibawahnya. Sesuatu yang diungkapkan oleh pemegang otoritas tersebut dapat dijadikan sumber masalah. Pemegang otoritas di sini dapat bersifat formal dan non formal. 4. Observasi Pengamatan Pengamatan yang dilakukan seseorang tentang sesuatu yang direncanakan ataupun yang tidak direncanakan, baik secara sepintas ataupun dalam jangka waktu yang cukup lama, dapat melahirkan suatu masalah. Contoh Seorang pendidik menemukan masalah dengan melihat mengamati sikap dan perilaku siswanya dalam proses belajar mengajar. 5. Wawancara dan Angket Melalui wawancara kepada masyarakat mengenai sesuatu kondisi aktual di lapangan dapat menemukan masalah apa yang sekarang dihadapi masyarakat tertentu. Demikian juga dengan menyebarkan angket kepada masyarakat akan dapat menemukan apa sebenarnya masalah yang dirasakan masyarakat tersebut. Kegiatan ini dilakukan biasanya sebagai studi awal untuk mengadakan penjajakan tentang permasalahan yang ada di lapangan dan juga untuk menyakinkan adanya permasalahan-permasalahan di masyarakat. 6. Pengalaman Pengalaman dapat dikatakan sebagai guru yang paling baik. Tetapi tidak semua pengalaman yang dimiliki seseorang itu selalu positif, tetapi kadang-kadang sebaliknya. Pengalaman seseorang baik yang diperolehya sendiri maupun dari orang lain, dapat dijadikan sumber masalah yang dapat dijawab melalui penelitian. 7. Intuisi Secara intuitif manusia dapat melahirkan suatu masalah. masalah penelitian tersebut muncul dalam pikiran manusia pada saat-saat yang tidak terencanakan. Ketujuh faktor diatas dapat saling mempengaruhi dalam melahirkan suatu masalah penelitian, dapat juga berdiri sendiri dalam mencetuskan suatu masalah. Jadi untuk mengindentifikasi masalah dapat melalui sumber-sumber masalah di atas. Sumber-sumber masalah tersebut dapat saling berinteraksi dalam menentukan masalah penelitian, dapat juga melalui salah satu sumber saja. Setelah masalah diindentifikasi, selanjutnya perlu dipilih dan ditentukan masalah yang akan diangkat dalam suatu penelitian. Untuk memilih dan menentukan masalah yang layak untuk diteliti, perlu mempertimbangkan kriteria problematika yang baik. B. PERUMUSAN MASALAH Rumusan masalah adalah pertanyaan penelitian, yang umumnya disusun dalam bentuk kalimat tanya, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menjadi arah kemana sebenarnya penelitian akan dibawa, dan apa saja sebenarnya yang ingin dikaji / dicari tahu oleh si peneliti. Masalah yang dipilih harus “researchable” dalam arti masalah tersebut dapat diselidiki. Masalah perlu dirumuskan secara jelas, karena dengan perumusan yang jelas, peneliti diharapkan dapat mengetahui variabel-variabel apa yang akan diukur dan apakah ada alat-alat ukur yang sesuai untuk mencapai tujuan penelitian. Dengan rumusan masalah yang jelas, akan dapat dijadikan penuntun bagi langkah-langkah selanjutnya. Hal ini sesuai dengan pandangan yang dinyatakan oleh Jack R. Fraenkel dan Norman E. Wallen 199023 bahwa salah satu karakteristik formulasi pertanyaan penelitian yang baik yaitu pertanyaan penelitian harus clear. Artinya pertanyaan penelitian yang diajukan hendaknya disusun dengan kalimat yang jelas, tidak membingungkan. Dengan pertanyaan yang jelas akan mudah mengidentifikasi variabel-variabel apa yang ada dalam pertanyaan penelitian tersebut, dan berikutnya memudahkan dalam mendefenisikan istilah atau variabel dalam pertanyaan penelitian. Dalam mendefenisikan istilah tersebut depat dengan 1 Constitutive definition, yakni dengan pendekatan kamus dictionary approach, 2, Contoh atau by example dan 3 Operational definition, yakni mendefenisikan istilah atau variabel penelitian secara spesifik, rinci dan operasional. Berdasarkan pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah penelitian, antara lain adalah 1. Rumusan masalah hendaknya singkat dan bermakna Masalah perlu dirumuskan dengan singkat dan padat tidak berbelit-belit yang dapat membingungkan pembaca. Masalah dirumuskan dengan kalimat yang pendek tapi bermakna. 2. Rumusan masalah hendaknya dalam bentuk kalimat Tanya Masalah akan lebih tepat apabila dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan, bukan kalimat pernyataan. 3. Rumusan masalah hendaknya jelas dan kongkrit Rumusan masalah yang jelas dan kongkrit akan memungkinkan peneliti secara eksplisit dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan apa yang akan diselidiki, siapa yang akan diselidiki, mengapa diselidiki, bagaimana pelaksanaannya, bagaimana melakukannya dan apa tujuan yang diharapkan. 4. Masalah hendaknya dirumuskan secara operasional Sifat operasional dari rumusan masalah, akan dapat memungkinkan peneliti memahami variabel-variabel dan sub-sub variabel yang ada dalam penelitian dan bagaimana mengukurnya. 5. Rumusan masalah hendaknya mampu member petunjuk tenang memungkinkannya pengumpulan data di lapangan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam masalah penelitian tersebut. 6. Perumusan masalah haruslah dibatasi lingkupnya, sehingga memungkinkan penarikan simpulan yang tegas. Kalau disertai rumusan masalah yang bersifat umum, hendaknya disertai penjabaran-penjabaran yang spesifik dan operasional. C. BATASAN MASALAH Batasan masalah adalah ruang lingkup masalah atau membatasi ruang lingkup masalah yang terlalu luas / lebar sehingga penelitian lebih bisa fokus untuk dilakukan. Hal ini dilakukan agar pembahasan tidak terlalu luas kepada aspek-aspek yang jauh dari relevan sehingga penelitian bisa lebih fokus untuk dilakukan. Dari sekian banyak masalah tersebut dipilihlah satu atau dua masalah yang akan dipermasalahkan, tentu yang akan diteliti lazim disebut dengan batasan masalah. Batasan masalah jadinya berati pemilihan satu atau dua masalah dari beberapa masalah yang sudah teridentifikasi. Batasan masalah itu dalam arti lain sebenarnya menegaskan atau memperjelas yang menjadi masalah. Dengan kata lain, merumuskan pengertian dan menegaskannya dengan dukungan data-data hasil penelitian pendahuluan seperti apa “sosok” masalah tersebut. Misal, jika yang dipilih mengenai “prestasi kerja karyawan yang rendah” dipaparkanlah dideskripsikanlah “kerendahan” prestasi kerja itu seperti apa misalnya kehadiran kerja seberapa rendah, keseriusan kerja seberapa rendah, kuantitas hasil kerja seberapa rendah, kualitas kerja seberapa rendah. Dapat pula batasan masalah itu dalam arti batasan pengertian masalah, yaitu menegaskan secara operasional definisi operasional masalah tersebut yang akan memudahkan untuk melakukan penelitian pengumpulan data tentangnya. Misal, dalam contoh di atas, prestasi kerja mengandung aspek kehadiran kerja ketepatan waktu kerja, keseriusan atau kesungguhan kerja benar-benar melakukan kegiatan kerja ataukah malas-malasan dan buang-buang waktu, banyak menganggur, kuantitas hasil kerja banyaknya karya yang dihasilkan berbanding waktu yang tersedia, dan kualitas hasil kerja kerapihan, kecermatan dsb dari hasil karya. Pilihan makna yang mana yang akan diikuti sebenarnya tidak masalah. Idealnya 1 membatasi memilih satu atau dua masalah yang akan diteliti pilih satu atau dua dari yang sudah diidentifikasi, 2 menegaskan pengertiannya, dan 3 memaparkan data-data yang memberikan gambaran lebih rinci mengenai “sosoknya.”. Seperti dalam contoh Jadi, jika masalahnya berupa “prestasi kerja karyawan yang rendah” yang dipilih dari, misalnya kreativitas kerja yang rendah, kemampuan berinisiatif yang rendah, kerja sama kolegialitas yang rendah, loyalitas yang rendah, dan lainnya, maka yang akan diteliti dipilih, dibatasi tentu mengenai kerendahan prestasi kerja karyawan, bukan mengenai faktor penyebab rendahnya prestasi kerja karyawan, atau upaya memotivasi karyawan. Jika yang jadi masalah kekurangan fasilitas sarana prasarana pendidikan, maka yang disebutkan dituliskan adalah bahwa yang akan diteliti dipilih, dibatasi adalah masalah kekurangan fasilitas, bukan pengelolaan fasilitas. Kekurangan fasilitas dan pengelolaan fasilitas merupakan dua hal yang berbeda [Ada masalah apa pula dengan pengelolaan fasilitas? “Pengelolaan fasilitas” bukan masalah, itu topik atau tema! Lain jika “salah kelola fasilitas” atau “ketidakefektivan pengelolaan fasilitas”]. Referensi Drs. Cholid Narbuko, dkk. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta Bumi Aksara. Hartono. 2011. Metodologi Penelitian. Pekanbaru Zanafa Publishing. Ir. M. Iqbal Hasan, 2002. Metodologi Penelitian. - Ghalia Indonesia. Sukandarrumidi. 2002. . Metodologi Penelitian. Yoghyakarta Gadjah Mada Univercity Press. 50% found this document useful 2 votes5K views1 pageDescriptionmengandung pengertian masalah rumusan masalah latar belakangOriginal Titlepengertian pembatasan masalah rumusan masalahCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?50% found this document useful 2 votes5K views1 pagePengertian Pembatasan Masalah Rumusan MasalahOriginal Titlepengertian pembatasan masalah rumusan masalahDescriptionmengandung pengertian masalah rumusan masalah latar belakangFull description Deni Ramdani, 2012 Perbandingan Peningkatan Keterampilan Proses Sains Terintegrasi Dengan Penguasaan Konsep Siswa Melalui Pembelajaran Kontekstual Dan Salingtemas Universitas Pendidikan Indonesia lebih mudah dipahami siswa apabila disampaikan dengan cara mencoba mengaitkan konsep dengan keadaan sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, diharapkan setelah pembelajaran ini siswa akan lebih mudah dalam memahami konsep sistem respirasi dan lebih bermakna bagi siswa setelah mempelajarinya. Oleh karena itu, penting kiranya dilakukan penelitian yang mencoba mengaitkan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata siswa di lingkungannya sehingga pembelajaran tersebut jadi lebih bermakna. B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah 1. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah, sebagai berikut Bagaimanakah pengaruh pembelajaran Kontekstual dan pembelajaran Salingtemas dalam meningkatkan KPS terintegrasi dan penguasaan konsep siswa? Untuk lebih mengarahkan penelitian yang dilakukan maka dari rumusan masalah dijabarkan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut 1 Bagaimana perbandingan peningkatan penguasaan konsep siswa antara yang mendapat pembelajaran Kontekstual dengan pembelajaran Salingtemas? 2 Bagaimana perbandingan peningkatan keterampilan proses sains terintegrasi siswa antara yang mendapat pembelajaran Kontekstual dengan pembelajaran Salingtemas? Deni Ramdani, 2012 Perbandingan Peningkatan Keterampilan Proses Sains Terintegrasi Dengan Penguasaan Konsep Siswa Melalui Pembelajaran Kontekstual Dan Salingtemas Universitas Pendidikan Indonesia 3 Bagaimana tanggapan siswa terhadap penggunaan pembelajaran Kontekstual dan Salingtemas? 2. Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih terfokus dan tidak keluar dari tujuan penelitian, maka penelitian ini dibatasi oleh batasan masalah sebagai berikut a. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah kelainan pada sistem respirasi manusia dan hewan. b. Penguasaan konsep dalam penelitian ini adalah kemampuan mengingat, memahami, menerapkan, dan menganalisis menurut Bloom yang telah direvisi Anderson dan Krathwohl, 2001. c. Keterampilan proses sains yang digunakan adalah KPS terintegrasi, yang meliputi kemampuan mengidentifikasi variabel, merumuskan hipotesis, menganalisis data, mengumpulkan dan membuat grafik data, menterjemahkan variabel, membuat desain penelitian, dan eksperimen Rezba et al., 1999. C. Tujuan Penelitian Tujuan umum dari penelitian ini adalah menemukan alternatif kegiatan pembelajaran yang bisa meningkatkan penguasaan konsep dan mengembangkan keterampilan proses sains siswa. Deni Ramdani, 2012 Perbandingan Peningkatan Keterampilan Proses Sains Terintegrasi Dengan Penguasaan Konsep Siswa Melalui Pembelajaran Kontekstual Dan Salingtemas Universitas Pendidikan Indonesia D. Manfaat Penelitian Belum terbiasa melakukan penelitian ilmiah dan masih rancu dalam mendefinisikan rumusan masalah? Tenang, karena kamu bisa membaca beberapa pengertian rumusan masalah menurut para tokoh seperti berikut. Apa sih tujuan mempelajari definisi? Kenapa kok tidak langsung saja membuat? Hal inilah yang sering terjadi di mahasiswa untuk penelitian pertamanya. Kadang, karena tidak tau definisi dasarnya, akhirnya membuat sebuah rumusan masalah yang tidak “rumusan” atau “pusat masalahnya” sehingga perlu yang namanya dasarnya terlebih dahulu. Baca juga Contoh Rumusan Masalah Daftar Isi 1Pengertian Rumusan Masalah1. Pariata Setiady Akbar. Mpd dan DR. Husaini Usman., Rumusan masalah deskriptifb. Rumusan masalah komparatifc. Rumusan masalah asosiatif3. Sutrisno Hadi4. P. Joko Subagyo SH.,5. Yenrizal6. Sugiyono7. Drs. Sumandi Surya Brataba MA, Eds. Arikunto9. Drs. Tatang M. Amirin10. Drs. Hariwijaya, Triton PB. Jack R. Fraenkel & Norman E WallenKesimpulan Berikut ini terdapat 11 pengertian mengenai rumusan masalah yang diadopsi oleh beberapa peneliti terdahulu. 1. Pariata Westra Rumusan masalah menurutnya adalah sebuah masalah yang dipecahkan lewat penelitian ataupun lewat percobaan. Tentu saja penelitian ini bertujuan untuk menemukan hasil yang diinginkan oleh peneliti. Setiady Akbar. Mpd dan DR. Husaini Usman., Mpd. Tidak jauh berbeda dengan pendapat Purnomo setiady dan Husaini Usman, bahwa rumusan masalah berbentuk pertanyaan penelitian yang lebih spesifik yang memerlukan sebuah jawaban. Bentuk rumusan masalah memiliki tiga bentuk rumusan masalah, yaitu sebagai berikut. a. Rumusan masalah deskriptif Rumusan masalah deskriptif adalah rumusan yang menanyakan keberadaan variabel mandiri, baik untuk satu variabel ataupun lebih dari satu variabel. Dengan kata lain, rumusan masalah deskrptif penulis tidak perlu melakukan perbandingan pada sampel serta tidak perlu mencari hubungan variabel lain. Secara sederhana, rumusan masalah deskriptif adalah rumusan masalah yang cukup mendeskripsikan hasil perolehan data yang didapatkan oleh mendeskriptiskan hasil penelitian yang dikemas dalam bentuk tabel, diagram ataupun grafik. Biasanya tiga model penyampaian ini bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam memahami hasil penelitian Anda. b. Rumusan masalah komparatif Yang dikatakan rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah yang fokus ingin membandingkan atau mengkomparasi antara satu varaibel bisa lebih dari satu variabel dengan variabel lain yang berbeda. Yang dimaksud berbeda dalam hal ini bisa karena berbeda metodenya, atau perlakuannya. c. Rumusan masalah asosiatif Sedangkan yang dimaksud dengan rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah yang mempertanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Jadi di dalam rumusan masalah asosiatif memiliki tiga macam hubungan, yaitu hubungan simetris, hubungan kausal dan hubungan interaktif atau hubungan timbal balik. Dikatakan hubungan simetris apabila hubungan tersebut ada dua variabel atau lebih yang muncul secara bersamaan atau sejajar. Nah, variabel inilah yang sebenarnya memiliki kekuatan atau hubungan yang setara, jadi bentuk hubungannya bukan hubungna kausal ataupun interaktif. dikatakan hubungan kausal apabila ditemukan sebab akibat yang terjadi pada variabel dependen variabel bebas yang mana variabel ini adalah variabel yang mempengaruhi. Atau variabel dependen varibel terikat yang mana variabel ini yang dipengaruhi. Sedangkan dalam kasus hubungan kausal, hanya salah satu variabel saja yang mempengaruhi variabel lainnya. 3. Sutrisno Hadi Berbeda pendapat dengan Sutrisno Hadi, dimana rumusan masalah adalah terjadinya peristiwa yang menimbulkan pertanyaan. Bermula dari pertanyaan yang muncul inilah yang nantinya akan mendorong penulis untuk melakukan penelitian, dan mengumpulkan data-data. 4. P. Joko Subagyo SH., Pengertian rumusan masalah menurut Joko Subagyo dalam membuat rumusan masalah, ada beberapa hal yang calon peneliti perhatikan. pastikan kamu memperhatikan rumusan dalam bentuk pertanyaannya, jangan terlalu panjang dan justru membuat pusing. dalam membuat rumusan masalah adalah pembuatan rumusan masalah menggunakan kalimat yang sederhana. Rumusan masalah dikemas dalam pemilihan diksi yang singkat, mudah dipahami dan padat. Rumusan masalah wajib mencerminkan harapan atau keinginan dari si peneliti, kenapa peneliti mengangkat objek penelitian tersebut. Rumusan masalah tidak mempersulit dalam pengambilan data di lapangan. Rumusan masalah juga dapat digunakan sebagai hipotesis. Ketentuan terakhir menurut Joko Subagyo ternyata rumusan masalah juga dapat merefleksikan kedalam judul skripsi atau penelitian yang diangkat. 5. Yenrizal Pengertian rumusan masalah menurut Yenrizal hal yang penting dalam menjalankan sebuah penelitian. Rumusan masalah sebagai unsur dasar dalam penelitian itu sendiri. Peranan rumusan masalah sebagai faktor yang menentukan bahasan yang hendak dipaparkan penulis. Yenrizal juga menyampaikan, bahwasanya rumusan masalah berbentuk pertanyaan. DImana pertanyaan tersebut yang mencoba dijawab lewat penelitian yang disusun dan dilakukan secara sistematis dan objektif. Dari sini dapat dilihat, bahwa rumusan masalah menjadi dasar dalam menentukan arah penelitian. 6. Sugiyono Sugiyono mengartikan rumusan masalah lebih sederhana, jadi rumusan masalah muncul berdasarkan penelitian menurut tingkat eksplanasi. Berbentuk pertanyaan yang akan dicarikan jawaban melalui pengumpulan data. Sugiyono juga menegaskan, bahwasanya rumusan masalah itu berbeda dengan masalah. Sugiyono menyebutkan, masalah adalah bentuk kesenjangan antara yang diharapkan dengan realita yang sebenarnya. Sedangkan rumusan masalah adalah pertanyaan yang dibuat oleh peneliti, kemudian pertanyaan tersebut dicarikan jawabannya melalui penelitian, olah data, eksperimen dan lain sebagainya secara ilmiah. baca juga Sistematika Penulisan Skripsi Dari Bab 1 sampai Bab 5 7. Drs. Sumandi Surya Brataba MA, Eds. Berbeda pendapat dengan Sumadi Surya Brataba, yang mengartikan bahwasanya rumusan masalah itu hal terpenting dalam penelitian. Mernutu Sumadi, rumusan masalah tidak hanya berbentuk kalimat Tanya, tetapi juga harus ditulis menggunakan bahasa yang singkat, padat dan jelas. Selain rumusan masalah juga dijadikan petunjuk untuk mengumpulkan data, dimana data-data tersebut digunakan untuk menjawab pertanyaan dari rumusan masalah itu sendiri. 8. Arikunto Pengertian rumusan masalah juga didefinisikan oleh arikunto, yang mana rumusan masalah dilakukan dengan cara merancang judul secara lengkap, bisa dikemas dalam bentuk judul. Meskipun sudah ditentukan secara jelas, rumusan masalah bisa saja diinterpretasikan oleh orang lain secara berbeda. Nah, disinilah peranan rumusan masalah dalam penelitian. Arikunto mencoba menjelaskan bahwa seorang peneliti agar bisa menyamakan interpretasi dari hasil peneliti dengan pembaca. Secara sederhana, Arikunto juga mengartikan rumusan masalah dibuat dalam bentuk pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan penelitian di lapangan. 9. Drs. Tatang M. Amirin Rumusan masalah menurut Tatang M. Amirin saat membuat rumusan masalah pastikan untuk mengangkat topic penelitian yang memenuhi empat hal. Pertama, masalah yang akan diteliti memiliki arti penting atau memberikan perubahan atau perkembangan ilmu bagi kehidupan banyak orang. kedua, Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian harus awet evergreen sehingga tidak mudah digeneralisasikan. Tatang juga menyebutkan syarat ketiga, rumusan masalah harus memiliki daya tarik kuat bagi sang peneliti dan memberikan daya tarik bagi masyarakat umum. Terakhir, rumusan masalah dapat diteliti atau dikaji ulang secara metodologi, procedural hingga masalah sudut ketersediaan data di lapangan. 10. Drs. Hariwijaya, Triton PB. Pengertian rumusan masalah menurut Hariwijaya lebih kompleks lagi. Jadi rumusan masalah dibuat didasarkan pada masalah pokok yang menjadi latar belakang masalah tersebut. Tidak jauh berbeda dengan pendapat sebelumnya, bentuk rumusan masalah berbentuk pertanyaan yang dibuat secara singkat, padat, jelas dan sederhana. Rumusan masalah yang baik tetap memiliki batasan. Hal yang paling penting dalam menentukan rumusan masalah adalah, masalah yang sudah diidentifikasi dan diteliti belum tentu dapat dilakukan penelitian. Bisa saja diteliti hanya sebagian saja oleh peneliti. Jadi harus ada batasan jelas, baik batasan dari segi waktu, pemikiran, biaya, ruang lingkup atau apapun kelebihan memberikan batasan pada rumusan masalah bagi peneliti. Diantarannya adalah penelitian menjadi lebih fokus, peneliti juga tidak mengalami kesulitan atau kerancuan dalam penelitianya. Coba bayangkan jika tidak ada batasan masalah, bisa dibayangkan berapa banyak yang akan diteliti. 11. Jack R. Fraenkel & Norman E Wallen Pengertian rumusan masalah menurut Jack dan Norman, rumusan masalah yang baik adalah dibuat secara jelas. Karena rumusan masalah akan dijadikan sebagai penuntun bagi langkah-langkah selanjutnya dalam pengambilaln data. Rumusan masalah sebagai formulasi pertanyaan penelitian yang penting jadi harus dibuat secara jelas, tidak bersifat ambigu. Pembuatan rumusan masalah yang jelas akan memudahkan peneliti untuk melakukan identifikasi variable dan faktor apa saja yang ada dalam pertanyaan penelitian tersebut. Jack dan Norman menyampaikan ada beberapa cara untuk mendapatkan variable, yaitu dengan cara constitutive definition Pendekatan kamus, bisa juga dengan konseptual lewat memaparkan contoh dan terakhir dapat dilakukan dengan cara operational efinition atau mendefinisikan istilah, konsep, variable penelitian secara terfokus, detail dan operasional. Baca juga Cara Menyusun Proposal Skripsi yang Baik dan Benar Kesimpulan Itulah beberapa pengertian rumusan masalah menurut beberapa ahli. Nah, dari sedikit penjelasan di atas, setidaknya sudah ada gambaran pentingya rumusan masalah. Jadi kamu tidak perlu binggung dan ragu memulai penelitian. Jika masih binggung, kamu bisa buka buku metodologi penelitian. Semoga bermanfaat. Irukawa Elisa Skip to content Kalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikelKalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikelKalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikel Home » Lifestyle » Rumusan Masalah Pengertian, Jenis, Cara Membuat dan Contohnya Dibaca Normal 9 Menit Rumusan Masalah Pengertian, Jenis, Cara Membuat dan Contohnya Rumusan masalah adalah tulisan singkat berupa pertanyaan mengenai suatu fenomena. Lalu, bagaimana cara membuatnya? Dan bagaimana contohnya? Mari kita termukan penjelasannya dalam artikel Finansialku ini. Pengertian Rumusan Masalah1 Andrew dan Hildebrad2 Albert Einstein3 Alan Byrman4 SugiyonoJenis-Jenis Rumusan Masalah1 Rumusan Masalah Deskriptif2 Rumusan Masalah Komparatif3 Rumusan Masalah AsosiatifCara Membuat Rumusan Masalah1 Buat Secara Spesifik2 Menentukan Metode Penelitian yang Sesuai3 Mencari Wawasan Teori-Teori yang Mendukung Metode Penelitian yang Dipilih4 Kreatif Melihat Fenomena di Sekeliling5 Gunakan 5W + 1HContoh Rumusan Masalah1 Contoh Rumusan Masalah Minat Beli Smartphone yang Tinggi di Kalangan Remaja2 Contoh Rumusan Masalah Tentang Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja3 Contoh Rumusan Masalah Proposal Usaha Keripik Emping4 Contoh Rumusan Masalah Skripsi Tentang Literasi Digital5 Contoh tentang Laporan PKL6 Contoh Tentang Kegiatan Study Tour di Yogyakarta7 Contoh tentang Proposal Usaha Kuliner8 Contoh Tentang Pengaruh Gaji Karyawan pada Kinerja9 Contoh tentang Skripsi10 Contoh tentang Penelitian Pengertian Rumusan Masalah Mungkin diantara Sobat Finansialku masih ingat ketika sekolah dulu kita diberi tugas membuat sebuah makalah. Ya, makalah menjadi salah satu aktivitas yang sering dilakukan oleh pelajar maupun mahasiswa. Jika kita ingat lebih dalam lagi, dalam sebuah makalah ada bagian yang disebut rumusan masalah, yang bentuknya berupa daftar pertanyaan. Secara umum, rumusan masalah atau research questions atau research problem memiliki arti sebuah rumusan yang menanyakan suatu kejadian atau fenomena yang ada, baik itu kedudukannya mandiri, ataupun kejadian atau fenomena yang saling berkaitan antara satu dan lainnya. Terdapat beberapa definisi rumusan dari para ahli. Penasaran? Ini dia ulasannya. 1 Andrew dan Hildebrad Menurut Andrew dan Hildebrad 1982, rumusan masalah yang baik yang dibuat secara terencana, efektif dan memiliki empat karakteristik. Karakteristik tersebut yaitu masalah yang diangkat mencerminkan kebutuhan yang dirasakan, masalah yang diambil adalah non-hipotesis berdasarkan pada bukti faktual, mendukung hipotesis penelitian agar dapat dilakukan pengujian, dan masalah yang diangkat harus relevan dan dapat dikelola. 2 Albert Einstein Tokoh terkenal ini juga ikut menjelaskan mengenai rumusan masalah. Menurutnya, rumusan masalah jauh lebih penting daripada solusinya. Einstein mengungkapkan bahwasanya pengajuan rumusan masalah didasarkan pada pertanyaan-pertanyaan baru, sehingga mendukung kemungkinan baru dan mempertimbangkan masalah lama menjadi sesuatu yang baru yang lebih kreatif dan imajinatif. [Baca Juga Contoh Kata Pengantar Makalah, Skripsi, dan Proposal, Lengkap!] 3 Alan Byrman Berbeda dengan pendapat Alan Byrman, rumusan masalah adalah pernyataan yang jelas terhadap hal-hal tertentu. Dimana hal itulah yang dijadikan sebagai perhatian dan yang diberi titik fokus untuk diteliti lebih lanjut. Tentu sifat penelitian selalu menawarkan solusi dan hal yang jelas dan luas. 4 Sugiyono Sedangkan Sugiono memandang rumusan masalah adalah sebuah pertanyaan yang mencari sebuah jawaban lewat pengumpulan data dan penelitian. Dimana penelitian dapat dilakukan berdasarkan tingkat eksplanasi. Buku. Sumber Jenis-Jenis Rumusan Masalah Terdapat beberapa jenis rumusan masalah yang bisa kamu pakai. Tapi, jenis-jenis ini menyesuaikan dengan jenis penelitian yang dipilih pula. 1 Rumusan Masalah Deskriptif Rumusan ini mempertanyakan deskripsi atau penjelasan sebuah variabel atau beberapa variabel. Di dalam jenis ini, pertanyaannya tidak membandingkan antar variabel. Biasanya, rumusan masalah deskriptif dimulai dengan kata “Apa”, “Bagaimana” dan “Mengapa” yang perlu dijawab secara rinci dan jelas pada hasil penelitian. Contoh rumusan masalah deskriptif, “Bagaimana pengaruh gadget terhadap perkembangan anak?” 2 Rumusan Masalah Komparatif Sesuai dengan namanya, jenis ini membandingkan suatu variabel dengan variabel lain yang ada di dalam penelitian. Contoh rumusan masalah komparatif, “Adakah perbedaan prinsip kerja antara karyawan swasta dan PNS di Kota Bandung?” [Baca Juga Cara Bertahan Hidup Untuk Mahasiswa] 3 Rumusan Masalah Asosiatif Jenis ini mempertanyakan hubungan satu variabel dengan variabel lainnya. Contoh rumusan masalah asosiatif, “ Bagaimana pengaruh kenaikan gaji terhadap motivasi kerja karyawan di perusahaan X pada bulan Juni 2002?” Cara Membuat Rumusan Masalah Kamu baru pertama kali melakukan penelitian dan belum tahu cara membuat rumusan masalah yang baik? Tenang, karena pada poin ini kamu akan mengetahui caranya. Simak penjelasannya, ya. 1 Buat Secara Spesifik Cara membuat rumusan masalah yang paling utama adalah membuat rumusan secara spesifik. Tidak perlu dijabarkan secara panjang lebar, yang penting kamu sudah tahu apa yang menjadi masalah dalam penelitianmu. 2 Menentukan Metode Penelitian yang Sesuai Tentu saja kamu harus menentukan terlebih metode penelitian yang sekiranya pas dengan tema yang kamu angkat. Membicarakan tentang metode penelitian, kamu bisa memutuskan untuk menggunakan metode penelitian kualitatif atau kuantitatif. 3 Mencari Wawasan Teori-Teori yang Mendukung Metode Penelitian yang Dipilih Menentukan metode penelitian adalah hal yang tidak kalah penting. Jangan sampai salah menempatkan urutan mengakibatkan salah tindakan. Kesalahan dalam bertindak akan mempengaruhi pada proses penyelesaian penelitian. Kelebihan menentukan metode penelitian ini membantu peneliti menentukan konsep yang pas dan cocok digunakan. 4 Kreatif Melihat Fenomena di Sekeliling Poin ini terlihat sederhana, tetapi sulit dalam praktiknya. Bagi kamu si pemikir kritis mungkin tidak begitu kesulitan dalam membuat rumusan masalah. Sebenarnya rumusan masalah itu banyak sekali di sekeliling kita, jika kita peka membidik. Umumnya, kesulitan utama dalam membuat rumusan masalah karena terlalu jauh memikirkan berpikir. Padahal penelitian bisa diambil dari kasus-kasus kecil dan sederhana yang sering dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. [Baca Juga Seberapa Perlu Mahasiswa Memiliki Kartu Kredit] 5 Gunakan 5W + 1H Jika kamu kesulitan menentukan topik atau tema penelitian, kamu bisa menerapkan prinsip 5W+1H. Caranya, kamu cukup membuat pertanyaan yang menarik sebanyak mungkin yang kamu minati. Misal Kenapa anak perempuan harus bermain boneka? Kenapa anak laki-laki harus bermain mobil-mobilan? Kenapa harus ada aturan antara anak perempuan dan laki-laki? Nah, pertanyaan yang banyak muncul, akan kamu temukan benang merah dan konflik. Kemudian dari benang merah dan konflik yang kamu temukan, perlu pembuktian lewat penelitian. Itulah tema yang bisa kamu angkat dalam sebuah penelitian. Tugas Akhir. Sumber Contoh Rumusan Masalah Berapa contoh rumusan masalah di bawah ini bisa kamu jadikan inspirasi dalam penulisan karya ilmiah maupun makalah yang akan kamu lakukan. Untuk lebih lengkapnya, simak contoh berikut ini. 1 Contoh Rumusan Masalah Minat Beli Smartphone yang Tinggi di Kalangan Remaja Berdasarkan latar belakang penelitian tentang minat beli smartphone di atas, maka bisa dirumuskan beberapa masalah berikut ini Apa itu remaja? Apa pengertian minat beli? Apa itu smartphone? Apa faktor-faktor yang menyebabkan munculnya minat beli smartphone yang tinggi? Apa akibat yang ditimbulkan dari kepemilikan smartphone pada remaja? Apa dampaknya di bidang ekonomi? Bagaimana solusi untuk menstabilkan minat beli smartphone di kalangan remaja? 2 Contoh Rumusan Masalah Tentang Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja Berdasarkan latar belakang penelitian tentang pergaulan bebas di kalangan remaja di atas maka bisa dirumuskan beberapa masalah berikut ini Apa itu remaja? Apa pengertian pergaulan bebas? Apa itu seks bebas? Apa faktor-faktor yang menjadi penyebab pergaulan bebas di kalangan remaja? Apa akibat yang ditimbulkan dari pergaulan bebas dan seks bebas? Apa dampak hukum pergaulan bebas dan seks bebas? Bagaimana solusi mencegah pergaulan bebas dan seks bebas? 3 Contoh Rumusan Masalah Proposal Usaha Keripik Emping Berdasarkan latar belakang penelitian tentang usaha keripik emping di atas maka bisa dirumuskan beberapa masalah berikut ini Apa yang menjadi daya tarik khusus dalam bisnis kuliner keripik emping? Bagaimana cara memperkenalkan kuliner keripik emping kepada konsumen? Bagaimana cara mengolah keripik emping yang baik untuk menghilangkan rasa pahit? 4 Contoh Rumusan Masalah Skripsi Tentang Literasi Digital Berdasarkan latar belakang penelitian tentang pengaruh literasi digital anak SD di atas maka bisa dirumuskan beberapa masalah berikut ini Seberapa besar pengaruh aspek pencarian di internet anak SD terhadap pencarian informasi? Seberapa besar pengaruh aspek pandu arah hypertext anak SD terhadap pencarian informasi? Seberapa besar pengaruh aspek evaluasi konten anak SD terhadap kemampuan pencarian informasi? Seberapa besar pengaruh aspek penyusunan pengetahuan anak SD terhadap pencarian informasi? 5 Contoh tentang Laporan PKL Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah dalam karya tulis ini, yaitu Bagaimana sistem penilaian pada SMPN 2 Bandung untuk memudahkan guru dan orang tua? Bagaimana cara meningkatkan sistem komputerisasi agar lebih mudah dipantau guru dan orang tua? Kapan waktu yang tepat melakukan sosialisasi perubahan sistem dari manual ke sistem komputerisasi? 6 Contoh Tentang Kegiatan Study Tour di Yogyakarta Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah dalam karya tulis ini, yaitu Bagaimana upaya pemerintah dalam melestarikan dan menjaga peninggalan sejarah di Yogyakarta? Apa saja bentuk peninggalan sejarah yang bisa dijumpai di Yogyakarta? Bagaimana kondisi peninggalan sejarah yang terdapat di Yogyakarta? Bagaimana tanggapan masyarakat dalam mengapresiasi peninggalan sejarah? 7 Contoh tentang Proposal Usaha Kuliner Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah dalam karya tulis ini, yaitu Apa itu usaha kuliner? Apa saja dampak positif dari usaha kuliner? Apa saja jenis usaha kuliner yang prospeknya bagus? Strategi apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan omzet penjualan? Bagaimana cara menekan biaya produksi? Apa saja promosi yang bisa menarik minat pembeli? [Baca Juga Mahasiswa Mau Belajar Saham? Yuk Kenalan Dengan Saham] 8 Contoh Tentang Pengaruh Gaji Karyawan pada Kinerja Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah dalam karya tulis ini, yaitu Bagaimana pengaruh gaji terhadap kinerja karyawan di PT ABC? Bagaimana pengaruh kondisi sosial ekonomi terhadap kinerja di PT ABC? 9 Contoh tentang Skripsi Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah dalam karya tulis ini., yaitu Apakah minyak pelumas bekas yang sering ditemukan dalam keseharian bisa diubah menjadi bahan bakar minyak rumah tangga? Bagaimana sistematika pengolahan minyak pelumas bekas menjadi bahan banyak minyak rumah tangga? 10 Contoh tentang Penelitian Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan dalam latar belakang diatas, maka rumusan masalah laporan akhir ini, yaitu Bagaimana pengaruh Debt to Equity Ratio DER terhadap Return On Equity ROE pada Perusahaan Minyak dan Gas yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2013 – 2015? Bagaimana pengaruh Times Interest Earned Ratio TIER terhadap Return On Equity ROE pada Perusahaan Minyak dan Gas yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2013 – 2015? Bagaimana pengaruh Debt to Equity Ratio DER dan Times Interest Earned Ratio TIER secara simultan terhadap Return On Equity ROE pada Perusahaan Minyak dan Gas yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2013 – 2015? Itulah tadi pembahasan mengenai rumusan masalah, jenis, cara membuat, serta contohnya. Nah bagi kamu rekan-rekan mahasiswa, kamu juga harus mengetahui bagaimana cara mengelola keuanganmu sebagai mahasiswa. Walaupun kamu belum memiliki penghasilan sendiri, tetap penting bagi kamu untuk tahu bagaimana cara mengelola keuangan dengan baik. Nah, kali ini Finansialku menyediakan audiobook yang dapat kamu dengarkan secara gratis agar membuka wawasanmu untuk mengetahui bagaimana cara mengelola keuangan. Yuk dengarkan sekarang! Bagaimana? Sekarang sudah tahu kan cara membuat dan menentukan rumusan masalah? Jangan lupa bagikan artikel ini pada rekan-rekan lain yang sedang melakukan penelitian, ya Terima kasih. Editor Maria Christianti Sumber Referensi Salmaa Awwaabiin. 05 Maret 2021. 90+ Contoh Rumusan Masalah untuk Penelitian, Skripsi, dan Karya Ilmiah. – Syafnidawaty. 17 Oktober 2020. RUMUSAN MASALAH. – Vera Khairifah. 20 December 2019. Contoh Rumusan Masalah Makalah, Skripsi, dan Penelitian Lainnya. – Sumber Gambar Penelitian 01 – Related Posts Page load link Go to Top

perbedaan rumusan masalah dan batasan masalah